Label

Rabu, 26 Januari 2011

syukur

hari ini, pengen nangis. dan bahkan sudah nangis. bukan karena sedih seperti biasanya. tapi lebih tepatnya terharu. sungguh sebuah pelajaran berharga sekali untuk seorang elly. untuk selalu mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepada ku.

malu rasanya jika sampai saat ini ada celetukan tentang protes apa yang telah Allah berikan sementara ada dilain pihak mereka yang tidak bisa merasakan secara layaknya manusia pada umumnya. keterbatasan fisik lebih tepatnya sehingga semua juga pasti tahu kemampuannya pastilah diragukan bisa atau tidakkah ia.

untuk itu Ya Allah, engkau anugerahkan kedua kaki yang berfungsi dengan baik, sementara saudaraku tidak bisa merasakannya. terima kasih ya Allah. atas kemurahanMu memberikan dengan gratis yang nyaris ku abaikan keberhagaan nilainya atau acuhnya aku mengenai hal ini karena kesibukan tentang banyak hal sementara disisi lain saudaraku sedang mendambakan itu. maafkan hambaMu yang selalu lupa dan salah ini. ampuni lah jika hamba termasuk hambaMu yang kurang bersyukur, sungguh maha Pemurah Engkau dengan segala apa yang Engkau anugerahkan ya Rabb.

terima kasih ya Allah

Selasa, 25 Januari 2011

Mr. Sibuk



duhai kau Mr. sibuk..
pokusmu mengalahkan ku,
untuk sekedar mencuri padanganmu,
atau menarik perhatianmu,
apalagi berbincang denganmu.

duhai kau Mr sibuk
diammu meruntuhkan pesonaku
hingga seganku untuk menyentuh waktumu
apa lagi berani menggodamu

duhai kau Mr. sibuk
kerja kerasmu, melemahkan usahaku
hingga tak mampu ku mendekatimu

duhai kau Mr. sibuk
adakah sedikit waktumu untuk memikirkanmu
yang dari tadi memperhatikanmu,
berharap sapaan hangatmu,
atau sesungging senyum manis darimu

namun kau adalah Mr. Sibuk
selalu sibuk, adakah waktumu untukku..?

maaf aku merindumu,


jujur aku rindu,
lewat angin membayung disela - sela napasku
ingin sekali kubisikan padanya,
untuk menyampaikan rinduku padamu,
hanya sekedar ingin tahu kabarmu,
walau ku tahu kau sudah ada yang memperhatikan setiap harinya
teman hidupmu..
tapi salahkah aku yang masih ingin tahu kabarmu
apakah salah jika masih terbesit tanyaku
sedang apa kau disana,
maaf jika ku merindumu.
meski cinta itu tiada lagi.
lewat angin yang melambai disela - sela aktifitasku
semoga engkau baik - baik saja disana...

Biar aku kayuh untukmu


biar ku kayuh untukmu,
kemana saja yang kau mau,
ketempat apa saja yang kau pinta
semua kulakukan untukmu,

biar ku kayuh untukmu,
sepanjang jalan yang kau mau
asal kau setia dibelakangku,
jangan kau hirau dengan keringatku,
atau suara napas lelahku,
itu tiada berarti saat kau mewarnai perjalanan dengan canda kasihmu,

biar ku kayuh untukmu
mengitari lika liku perjalanan kita
menuju akhir dari jalan kehidupan kita
jangan lelah bersamaku, sayang

biar ku kayuh untukmu
disisa tenagaku yang kian memperlambat
laju jalan kita, mungkin karena berat badanmu yang bertambah
atau karena tenagaku yang mulai menguras habis..
namun ijinkanku
tetap mengayuh untukmu,
kuingin selalu bersamamu
hingga ujung jalan itu...

Jumat, 14 Januari 2011

Dinda


suatu hari ..
aku berjalan sendiri di taman kota itu
sesekali berhenti disemak bunga - bunga melati
memetik setangkai untuk menikmati harum kala mekarnya
ku hirup udara pagi
sambil merenggangkan tubuh dan otot-otot
yang lelah akibat aktivitas hari - hariku
suatu ketika
mata kita bertemu
telah lama tak ku lihat tatapan mata itu
peneduh dikala galauku
senyuman itu
semringah hadir dibibir manismu
semakin ku rasakan damai yang terkira..

Dinda...
ku katakan dengan hati padamu
telah lama kita terpisah dalam waktu
kini kesendirianku
bertemu kala matahari telah menyinari pagi ini
ku harap begitu juga hatiku
tersinari akan teduhnya cintamu
jangan tinggalkan aku sendiri
sebab
aku hilang
tanpamu
disisi

Andai saja aku


Andai kau tau..
aku masih menunggumu disini,
entah sampai kapan aku tak tau
sesekali menatap keluar jendela berharap suatu saat sosokmu
berlari mengetuk pintu rumahku
namun semakin hampa kurasa
saat bunga - bunga ditaman itu layu

Andai kau tau..
aku masih mencintaimu
entah sampai kapan aku tak tau
duduk manis disini
sambil bertanya didalam hati
masihkah rasa itu untukku

Andai kau tau
ku menantimu
menunggumu
mencintaimu
tapi,,,
andai saja aku tau
andai saja aku memahami
bahwa kau
tak pernah kembali
lagi

kasih sepanjang masa






''APA HAMIL??''
kok bisa?
ya, bisa Re, kau kan yang melakukannya padaku.
BOHONG, PASTI KAU MELAKUKAN BUKAN HANYA DENGANKU KAN?
Re, tolong jangan menuduhku yang tidak - tidak. aku hanya melakukan itu denganmu.
Ya, kenapa harus hamil, Nin.
kita masih muda. aku masih ingin mengejar cita-citaku.
tapi kau harus tanggung jawab Re,
gugurkan saja Nin,
Apa?
ya, gugurkan saja.
Re, aku tak sanggup membunuhnya.
dia anakku Re, anakmu juga. ia tidak tahu apa-apa.
justru itu Nin, aku malu pada keluargaku kalau sampai mereka tahu.
Terlebih aku Re, sembilan bulan aku membawa aib ini kemana-mana. tolong Re, jangan pergi. bertanggung jawablah.
Baiklah aku akan menikahimu, kalau anak kita sudah lahir, aku ceraikan kamu Nin,
Apa? Re, tanggung jawab tidak hanya menikahiku untuk menutupi aib ini, tapi kau harus membiayai kami Re,
AAAH.. KAU BENYAK MENUNTUT, SUDAH SYUKUR AKU MENIKAHIMU. DARI PADA ANAK ITU LAHIR TANPA SEORANG AYAH.
tapi Re,
SUDAHLAH NIN, GUGURKAN SAJA.
***
setelah kejadian itu, Re tidak pernah menemuiku, aku mencoba pergi kerumahnya untuk menemuinya tapi. nihil ia tidak ada disana, yang ku dapati disana hanyalah cemoohan keluarganya, lain lagi mata orang melihat perutku yang semakin membesar. aku kembali kerumah dan mengunci diri dikamar, ku dengar ibu menyuruhku makan dari luar pintu kamar.
Nin, makan nak. nanti kau sakit nak, kasian kandunganmu.
ibu, ibu, aku menutupi wajahku dengan bantal. teringat bayangan saat ibu tahu tentang kehamilanku. ku lihat hanya deraian air mata dalam kebisuannya. aku tahu ibu kecewa padaku. terlebih ayahku yang hingga kini tak pernah menegurku, bahkan ia menganggap aku telah tiada.
''kau bukan anakku'' begitu kata ayah saat tahu keadaanku.
hanya ibu. ibu yang selalu memperhatikan keadaanku. tak pernah ku dengar kata caciannya padaku seperti orang-orang yang melihatku, walau aku merasakan bagaimana beratnya ibu menerima kondisiku ini, tak seperti ibu kebanyakan. hal ini yang membuat aku tetap bertahan hidup dengan kondisi cacat begini.
ibu.. maafkan kesalahanku. aku sudah membuat ibu dan bapak malu. maafkan aku ibu. aku tak tau harus bagaimana.
ibu tidak menjawab kata - kataku selain derai air matanya memeluk ku, kurasakan hangatnya kasih sayang seorang yang telah melahirkanku beberapa waktu silam hingga mendidikku dan membesarkan sampai kini, namun semua terasa sia - sia saat aku mengenal Re, sosok laki - laku yang membuat aku jatuh cinta padanya hingga aku mulai membantah nasihatnya dahulu hingga suatu hari aku membohonginya ketika Re membawaku kesebuah tempat yang merubah cinta kami menjadi angkara kehidupanku kini,
Nin, makan nak.
ibu masih mengedor pintu kamarku lebih keras tergambar jelas bahwa ia mengkuatirkan keberadaanku. mungkin ia berpikir aku akan mengakhiri hidup seperti beberapa minggu lalu, aku mencoba memakan obat dengan dosis tinggi.
ku buka pintu kamar, dan memeluk ibu sosok wanita penyabar dan tangguh menghadapi hidupnya termasuk saat menghadapi kondisi anaknya seperti ini.
maafkan aku bu, maaf.

sudahlah Nin, ibu sudah memaafkanmu. apa yang telah kau lakukan telah menjadi tanggung jawabmu terhadap Allah, ibu ditugaskan hanya mendidikmu menasihatimu semua tenaga telah ibu lakukan untuk membesarkanmu. dan ini adalah hasil dari usaha mu sendiri. ibu hanya bisa menasihatimu dan berdoa semoga Allah mengampuni dosamu. dan minta ampun taubatlah kepada Allah Nin, jalan mu salah Nin, memahami kehidupanmu
aadduuh bu, perut Nina sakit, sakit sekali tolong Nina bu,
ya Allah mungkin kamu mau melahirkan Nin,
bu Nina takut.

aku tak bisa menggambarkan betapa sakitnya perutku,
aaawwwhh sakiiiitt... ibuu... sakitt..
tahan nak, tahan.. tarik napasmu Nin,
kamu kuat nak, ibu... Nina nggak kuat sakit bu,,,
derai air mataku menjadi saksi dalam kedukaanku malam itu..
sakiit bu,, tolong Nina...
tahan nin,
huaaarrr... tangis seorang yang keluar dari dalam perutku selama beberapa bulan ini,
oowwh anakku bu, cantik bu..
ia terus menangis dalam gendongan ibu, sayup ku lihat ia menangis ingin sekali aku menciumnya namun kondisiku sedang lemah. gelap.. ku lihat ibu aku buta... bisiku..
Nina, nina.. bangun nak.. sayup ku dengar suara ibu mulai lenyap bersama gelapnya penglihatanku...
***
sesaat setelah itu aku terbangun, namun aku tak tau berada dimana semua terasa asing bagiku. hingga cambukan aku mengantam tubuh mungilku.
Ya Tuhan aku ada dimana.. ??
maafkan kesalahaku ..
beri aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki semuanya
Ya Tuhan maafkan aku


Kamis, 13 Januari 2011

sepak bola


jika hidup diibaratkan sebuah permainan, maka kali ini saya akan mengajak anda untuk, melihat permainan sepak bola.. (hehe.. siapa yang mau main bola lawan saya)...

hidup bagaikan permainan bola,
hanya ada satu tujuan dalam permainan ini, memasukan bola kegawang lawan. untuk

dimana didalam permainan itu akan ada perlawanan dengan tujuan yang sama, dalam mencapai gawang lawan kita akan dihadang lawan, mulai dari satu orang hingga kita dihadang beberapa orang sekaligus, dan tidak hanya itu keahlian kita menjaga dan membawa bola menjadi hal yang terpenting. selain berlari sambil mempertahankan bola kita harus tetap stabil, karena jika tidak kita akan terjatuh dengan sendirinya, entah karena kaki yang salah berlari, atau karena tanah dan rerumputan yang licin diperjalanan kita untuk sampai mencetak goal.
lain lagi aturan dan peringatan kita . jika melanggar tentu kita akan mendapat sangsi dari wasit sebagai hakim permainan.

begitu sekilas gambaran tentang permainan bola. jika dikaitkan dengan kehidupan kita. maka sebenarnya kita sedang dalam ajang permainan sepak bola. bola sebagai acuan kita dan gawang sebagai tujuan akhir kita untuk mencapai keberhasilan dalam hidup. didalamnya itu kita pastinya akan mendapat rinangan didalammnya, akan ada yang mengahadangmu untuk mencapai kesuksesan hadangan itu adalah masalah atau orang lain atau bahkan dirimu sendiri
jadi, kau harus tetap menjaga dirimu agar tidak terjatuh saat membawa bola, atau kau akan di sleding, dijatuhkan (lawan main, masalah, terpelese).
jadi.....
mencetak yang namanya ''goal''.
teruslah berlari,... pertahankan bola kehidupanmu dan ciptakan ketenangan dalam hidupmu agar tidak mudah jatuh atau dijatuhkan.. teruslah berlari... kalahkan masalah yang menghadang, atau orang - orang yang menghadang menghalangimu mencapai tujuan akhir hidupmu. dan tetaplah patuhi aturan kehidupan ini agar kartu merah terarahkan padamu. terus lah berlari pertahankan bola kehidupanmu. dan cetaklah goal kesuksesan sebanyak - banyaknya..

salam... olah raga.. ^_^

Selasa, 11 Januari 2011

menantimu

'' Tunggu sampai aku kembali'',
tersudut ku dibatas waktu
saat penantian itu selalu ku tunggu
kehadirannya
menunggu, adalah sahabat karib hari - hariku saat kepergianmu

bisa aku pastikan aku akan kembali pasti, untukmu
ia meyakinkanku

masih ku berdiri disini
menanti kehadirannya
menanti penuh pasti bahwa ia akan datang menemuiku disini

selalu berdiri disudut jalan itu
berharap diujungnya ada kau datang menghampiriku
yah, kau datang dengan asa ketika kau tinggalkan aku

malamku terlarut ketika memimpikanmu
pagiku cerah karena bayangmu
hari - hariku indah dengan penantianmu
hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun

dan sore itu..
dengan perasaan yang mengelora
aku menantiaknmu tetap disudut itu
menatap ke arah dimana kau pernah datang,
dan sesekali melihat kearah lain,
berpikir kau akan datang ditempat berbeda..

tetes hujan mulai membasahiku,
ketika itu kulihat sosokmu mendekatiku
teduhku dalam derasnya, penantianku

namun ku lihat senyumu tak seperti dulu.
tak ku lihat senyum semringah seperti dahulu..
mana kau yang dahulu gumamku saat kau berada tepat dihadapanku.

Sudahlah...
lupakan aku.. aku mohon dengan sangat
lupakan aku.. anggap saja kita tidak pernah bertemu

rinai hujan sore itu
semakin membasahiku, bagai hujan batu yang menghujaniku
jadi selama ini penantianku untuk apa?

namun tanyaku harus berlalu bersama dengan langkahnya yang semakin menjahuiku.

kenapa??



Glitter Graphics
[Glitterfy.com - *Glitter Graphics*]
Glitter Graphics
[Glitterfy.com - *Glitter Graphics*]

Senin, 10 Januari 2011

Memaknai Pohon


Semakin tinggi pohon semakin keras angin menerpanya, maka ia harus memiliki akar yang kokoh agar tidak tumbang,
begitu kata pepatah bijak memaknai sebatang pohon dengan kehidupan ini.
sebagai manusia yang selalu tumbuh dalam kehidupannya. tentulah ia akan semakin mencapai tingkat - tingkat dalam kehidupannya. ada kalanya ia harus merasakan ujian dalam hidupnya. tujuannya agar manusia bisa membijak agar lebih dewasa dan bisa menghadapi kehidupannya dengan baik,
maka mencontoh dari sebatang pohon besar ini, mari kita kokohkan pondasi kita agar tak mudah tumbang saat angin menerpa, mari mengokohkan diri agar tak tumbang saat ada godaan dan ujian datang dalam perjalanan kita.