Label

Sabtu, 30 April 2011

Sungai Kecil

Telah Ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika aku kehilangan asa tentang cita, meski telah berusaha semampu yang bisa namun tetap

aku terhenti pada suatu yang itu diluar mampuku, aku tak punya Kuasa..

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika aku kehilangan cinta, walau berusaha tidak membenci siapa - siapa

tetap saja rasa kecewa dan marah membumbui hati yang perih tak terkira

Telah aku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika hak ku dirampas tangan - tangan saat aku sudah cukup memberikan kewajiban bagaimana seharusnya aku

namu kewenangan makhlukNya berbeda dengan kebijaksanaanNya, begitulah kadang pilih kasih terjadi di hari hari ini.

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika aku berapa dalam sebuah penantian yang ku rasa penuh kepastian

bertemankan sebuah janji setia aku tetap dalam penantian panjang itu,

hingga akhirnya tersadarku sedang menanti ketidak pastian, juga tentang janji yang teringkari

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika kehormatan dipertaruhkan

ketika kemuliaan diujung cela

ketika aku tak mampu menjaga diri

kehilangan yang selama ini dijaga

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika kehilangan yang di sayang, di kelilingi mereka penyemangat jiwa

kembali pada yang berhak atas jalan makhlukNya

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

ketika ku lihat penderitaan saudara dan sesama

sementara daya ku pun tak mampu mejamahnya

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

berharap dengan begitu bermuara pada masanya

percayaku tiada duka yang abadi

mungkin dengan hanyutnya itu bisa mengalir kemana saja ia suka

perlahan menghapus angkara berubah bahagia

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku

semoga dengan begitu mampu menghapuskannya

semoga sampai pada laut karuniaNya

dimana didalamnya hanya tetesan duka selebihnya adalah bahagia…

Telah ku hanyutkan duka

pada sungai kecil yang mengalir dari mataku……

Semangat Baru

30 April 2011.
weeiisss... besok sudah Mei, tahun ajaran baru di buka, akupun ingin berpartisipasi didalamnya. tepat 2 tahun silam kini semangat itu menggebu kembali. tentunya dengan sikap nekad yang lebih ekstrim lagi. kali ini aku memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, kuliah tepatnya.
sementara.. hahaha kendala lama masih menjadi hambatan no. 1 di tambah lagi jurusan yang aku daftar sekarang adalah KEDOKTERAN yang katanya biayanya MELAMBUNNG.
terbesit tanya dari diriku sendiri dan aku yakin juga keluarga dan orang - orang di sekelilingku
UANG DARI MANA??? hahay... inilah persoalan yang sedang aku pikirkan, namun aku berpikirnya sambil jalan maksudnya aku berharap bisa ketemu jalan keluarnya, lain lagi masalah hubungan dengan atasan, sulit dibayangkan bukan sekertaris dan atasannya. itu yang mengharuskan aku mengakhiri kegiatan ku bekerja. pilihan hanya ada dua kemungkinan BERTAHAN AKAN MEMBUAT AKU KEHILANGAN KEHORMATAN & BERHENTI AKAN MEMBUAT AKU KEHILANGAN PEKERJAAN yang notabene belum tentu bisa aku dapatkan dengan mudah seperti sekarang ini, di tambah lagi dengan ijazah ku hanya tamatan MA, apakah bisa menjadi seperti sekarang ini. tapi kembali pada semangat mengebu gebu itu aku akan pokus pada pendaftaran masalah biaya, kendaraan dan yang tentunya kelulusan no kesekian setelah berusaha. yang penting tetap bertindak dalam ketiadaan ini.

bismillah... Ya Allah.. Engkau maha mendengar.. aku ingin menjadi DOKTER sama seperti orang tua ku mengharapkan itu... Bismillah.. mudahkan jalan Hamba ya Allah...