setelah kejadian itu, Re tidak pernah menemuiku, aku mencoba pergi kerumahnya untuk menemuinya tapi. nihil ia tidak ada disana, yang ku dapati disana hanyalah cemoohan keluarganya, lain lagi mata orang melihat perutku yang semakin membesar. aku kembali kerumah dan mengunci diri dikamar, ku dengar ibu menyuruhku makan dari luar pintu kamar.
Nin, makan nak. nanti kau sakit nak, kasian kandunganmu.
ibu, ibu, aku menutupi wajahku dengan bantal. teringat bayangan saat ibu tahu tentang kehamilanku. ku lihat hanya deraian air mata dalam kebisuannya. aku tahu ibu kecewa padaku. terlebih ayahku yang hingga kini tak pernah menegurku, bahkan ia menganggap aku telah tiada.
''kau bukan anakku'' begitu kata ayah saat tahu keadaanku.
hanya ibu. ibu yang selalu memperhatikan keadaanku. tak pernah ku dengar kata caciannya padaku seperti orang-orang yang melihatku, walau aku merasakan bagaimana beratnya ibu menerima kondisiku ini, tak seperti ibu kebanyakan. hal ini yang membuat aku tetap bertahan hidup dengan kondisi cacat begini.
ibu.. maafkan kesalahanku. aku sudah membuat ibu dan bapak malu. maafkan aku ibu. aku tak tau harus bagaimana.
ibu tidak menjawab kata - kataku selain derai air matanya memeluk ku, kurasakan hangatnya kasih sayang seorang yang telah melahirkanku beberapa waktu silam hingga mendidikku dan membesarkan sampai kini, namun semua terasa sia - sia saat aku mengenal Re, sosok laki - laku yang membuat aku jatuh cinta padanya hingga aku mulai membantah nasihatnya dahulu hingga suatu hari aku membohonginya ketika Re membawaku kesebuah tempat yang merubah cinta kami menjadi angkara kehidupanku kini,
Nin, makan nak.
ibu masih mengedor pintu kamarku lebih keras tergambar jelas bahwa ia mengkuatirkan keberadaanku. mungkin ia berpikir aku akan mengakhiri hidup seperti beberapa minggu lalu, aku mencoba memakan obat dengan dosis tinggi.
ku buka pintu kamar, dan memeluk ibu sosok wanita penyabar dan tangguh menghadapi hidupnya termasuk saat menghadapi kondisi anaknya seperti ini.
maafkan aku bu, maaf.
sudahlah Nin, ibu sudah memaafkanmu. apa yang telah kau lakukan telah menjadi tanggung jawabmu terhadap Allah, ibu ditugaskan hanya mendidikmu menasihatimu semua tenaga telah ibu lakukan untuk membesarkanmu. dan ini adalah hasil dari usaha mu sendiri. ibu hanya bisa menasihatimu dan berdoa semoga Allah mengampuni dosamu. dan minta ampun taubatlah kepada Allah Nin, jalan mu salah Nin, memahami kehidupanmu
aadduuh bu, perut Nina sakit, sakit sekali tolong Nina bu,
ya Allah mungkin kamu mau melahirkan Nin,
bu Nina takut.
aku tak bisa menggambarkan betapa sakitnya perutku,
aaawwwhh sakiiiitt... ibuu... sakitt..
tahan nak, tahan.. tarik napasmu Nin,
kamu kuat nak, ibu... Nina nggak kuat sakit bu,,,
derai air mataku menjadi saksi dalam kedukaanku malam itu..
sakiit bu,, tolong Nina...
tahan nin,
huaaarrr... tangis seorang yang keluar dari dalam perutku selama beberapa bulan ini,
oowwh anakku bu, cantik bu..
ia terus menangis dalam gendongan ibu, sayup ku lihat ia menangis ingin sekali aku menciumnya namun kondisiku sedang lemah. gelap.. ku lihat ibu aku buta... bisiku..
Nina, nina.. bangun nak.. sayup ku dengar suara ibu mulai lenyap bersama gelapnya penglihatanku...
***
sesaat setelah itu aku terbangun, namun aku tak tau berada dimana semua terasa asing bagiku. hingga cambukan aku mengantam tubuh mungilku.
Ya Tuhan aku ada dimana.. ??
maafkan kesalahaku ..
beri aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki semuanya
Ya Tuhan maafkan aku